Pinasthika Creativestival XX: Kebangkitan Agensi Lokal dan Ruang Kolaborasi Kreatif

Pinasthika Pinasthika
Pinasthika

Di tengah hiruk pikuk industri kreatif Indonesia, Pinasthika Creativestival XX hadir dengan semangat baru pada 21-22 November 2024 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Yogyakarta. Dengan tema “Reflexxion – Tuntun Brand Melesat, Tanpa Melupa Manfaat”, festival ini tidak hanya menjadi perayaan kreativitas, tetapi juga ruang kolaborasi bagi para aktor di industri kreatif untuk saling bertukar gagasan dan memperluas jejaring.

Acara ini menghadirkan berbagai program menarik yang dirancang untuk menjembatani ide dan inovasi. Malam puncaknya, Awarding Night, memberikan penghargaan bergengsi untuk kategori seperti Advertising & Design, Ad Student & Young Video Director, dan The Most Creative Campus Awards.

Gelar Agency of The Year Kategori Bawana diberikan kepada PT. Berakar Komunikasi, sementara PT. Salvo Cipta Kreasi dinobatkan sebagai Agency of The Year Kategori Baskara. Perlu diketahui, Baskara adalah kategori yang dikhususkan untuk biro iklan lokal di luar Jakarta, sedangkan Bawana terbuka untuk biro iklan lokal di seluruh Indonesia.

Ajang Young Video Director by Sequis juga menjadi daya tarik tersendiri. Goldillion Azfaranas dengan karya “Awas Miss Queen” berhasil membawa pulang penghargaan Bronze Winner, membuktikan bahwa talenta muda memiliki tempat khusus di industri kreatif Indonesia.

Salah satu sorotan juga adalah Creative Creator Awards by BSI, yang menobatkan tiga kreator terbaik tahun ini: Gold Winner Wahid Shofauzadi, Silver Winner Pristi Sukmasetya, dan Bronze Winner Miqdad. Karya-karya mereka tidak hanya merefleksikan kreativitas tinggi tetapi juga relevansi dengan tema besar acara.

Selain penghargaan untuk kreator dan agensi, ajang ini juga menjadi tempat lahirnya talenta-talenta muda dari kalangan mahasiswa. Salah satu kategori yang mencuri perhatian adalah AdStudent by Sequis, yang mempertemukan karya-karya terbaik mahasiswa Indonesia. Tahun ini, penghargaan Gold Winner diberikan kepada Cindy Natalia Wiyono dan Michelle Safira dari Universitas Kristen Petra Surabaya. Posisi Silver Winner diraih oleh Nurul Ulhaq Hidayah dan Lentya Permata dari Institut Teknologi Bandung, sementara Bronze Winner kembali menjadi milik Universitas Kristen Petra Surabaya melalui Michael Vincent dan Stephanja Char Ayu. Prestasi mereka membuktikan bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk membawa perubahan di industri kreatif.

Namun, daya tarik Pinasthika tidak berhenti di sana. Dengan seminar kreatif, workshop eksklusif, galeri kreatif, hingga sesi interaktif seperti Brand & Agency Speed Dating, acara ini menjadi momentum untuk mempertemukan pelaku industri dari berbagai latar belakang.

Rizal Kasim, Ketua Panitia Pinasthika Creativestival XX, menyebut bahwa festival ini lebih dari sekadar ajang penghargaan tahunan. Ini adalah gerakan besar yang merayakan kejeniusan ide dan memberi ruang bagi kolaborasi lintas disiplin. Melalui Pinasthika, agensi periklanan, studio desain, kreator, komunitas, hingga universitas memiliki peluang untuk membangun hubungan strategis yang dapat membawa dampak signifikan bagi industri kreatif nasional.

Dalam acara ini, Bank Syariah Indonesia (BSI) tampil sebagai sponsor utama. Kemas Erwan Husainy, SVP Marketing Communication BSI, menyampaikan kebanggaannya dapat mendukung acara yang menurutnya memainkan peran besar dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia. Dukungan seperti ini, katanya, menunjukkan bagaimana sektor keuangan dapat bersinergi dengan dunia kreatif untuk menciptakan dampak yang lebih luas.

Semangat regenerasi juga terlihat dari tim panitia Pinasthika tahun ini, yang mayoritas diisi oleh generasi muda. Hal ini mendapat apresiasi dari Janoe Arijanto, Ketua P3I Pusat, yang menilai bahwa masa depan industri kreatif ada di tangan yang tepat. Ia juga menyoroti perkembangan agensi lokal yang semakin pesat, tidak hanya bersaing dengan agensi multinasional tetapi juga mampu mengungguli mereka. Bagi Janoe, Pinasthika adalah salah satu bukti nyata kebangkitan agensi lokal Indonesia.

Selama lebih dari dua dekade, sejak pertama kali digelar pada 1999, Pinasthika telah bertransformasi menjadi lebih dari sekadar festival. Kini, ia adalah platform kolaboratif yang mempertemukan para pelaku kreatif, mulai dari agensi hingga mahasiswa. Melalui program-program seperti roadshow, talkshow komunitas dan kreator, hingga galeri kreatif, acara ini terus memperkuat posisinya sebagai pusat inovasi dalam industri.

Di balik kesuksesan ini, tema “Reflexxion” menjadi pengingat akan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan brand dengan manfaat yang dapat diberikan kepada masyarakat. Kreativitas tidak hanya tentang ide-ide cemerlang, tetapi juga bagaimana ide-ide tersebut bisa membawa perubahan positif. Yogyakarta, sebagai tuan rumah, kembali membuktikan dirinya sebagai tempat lahirnya berbagai gebrakan di dunia kreatif Indonesia.

Pinasthika Creativestival XX tidak hanya menginspirasi, tetapi juga membuka jalan bagi para kreator dan pelaku industri untuk melangkah lebih jauh. Di tengah kebangkitan agensi lokal yang semakin kuat, festival ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas Indonesia memiliki masa depan yang cerah. Siapa pun yang hadir, baik sebagai peserta, kreator, maupun pengamat, pasti akan membawa pulang sesuatu yang berharga. Apa yang Anda bawa pulang? Mungkin inspirasi, atau bahkan kolaborasi baru.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Komdigi

Ketika Jurnalis Bangkit Melawan Bahaya Judi Online: AJK 2024 Beri Apresiasi

Next Post
LinkedIn

Mengintip Creative Trends Report 2024: Rahasia Sukses Kampanye di LinkedIn