Di tengah gelombang permasalahan judi online yang terus menghantui masyarakat, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) hadir dengan langkah inspiratif: Anugerah Jurnalistik Komdigi (AJK) 2024. Ajang ini menjadi ruang penghargaan bagi para jurnalis yang berani menyuarakan bahaya judi online dan dampaknya terhadap individu, keluarga, hingga masyarakat luas.
Sekjen Kementerian Komdigi, Mira Tayyiba, menyampaikan betapa pentingnya peran media dalam melawan ancaman tersebut. Menurutnya, liputan para jurnalis tentang judi online mengungkap kenyataan pahit yang sering kali tersembunyi. Judi online tak hanya menguras keuangan, tapi juga merusak kehidupan dan menghancurkan harapan banyak orang. “Melalui pemberitaan yang kalian sajikan, kita bisa melihat bagaimana bahaya ini menggerogoti masyarakat kita,” katanya saat acara puncak AJK 2024 di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Tahun ini, 374 karya jurnalistik dari 271 jurnalis diseleksi oleh dewan juri AJK. Mira menegaskan bahwa setiap karya yang masuk membawa kontribusi besar dalam mendorong upaya pemberantasan judi online. Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta atas dedikasi dan komitmen mereka dalam memberitakan isu yang penting ini.
Acara puncak AJK 2024 juga dihadiri oleh Menteri Komdigi, Meutya Hafid, yang memberikan penghargaan khusus kepada Livia Kristianti dari LKBN Antara. Selain itu, Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, turut serta dalam membacakan daftar nominasi dan pemenang di berbagai kategori, termasuk media online.
Berikut daftar lengkap pemenang Anugerah Jurnalistik Komdigi 2024:
Kategori Foto Jurnalistik
Juara 1: Sukirman dari Sindonews.com dengan karya “Edukasi Siswa SD untuk Mencegah Jeratan Judi Online di Era Digital”
Juara 2: Dwi Pambudo dari rm.id dengan karya “RSMM Bogor Layani Penanganan Kecanduan Judi Online”
Juara 3: Hilman Fathurrahman Wicaksana dari Hukumonline.Com dengan karya “Kemenkominfo Terus Aktif Awasi Konten Tak Patut di Platform Digital”
Kategori Liputan Radio
Juara 1: Taufik dari RRI Sintang dengan karya “Jebakan Maut Judi Online”
Juara 2: Charnila Kandi dari RRI Makassar dengan karya “Jeratan Judi Online bagi Anak melalui Game Online”
Juara 3: Remon Fauzi dari Radio Elshinta dengan karya “Judi Online dan Anak-Anak: Ancaman Nyata di Balik Era Digital”
Kategori Liputan TV
Juara 1: A. Idoputra A. Sitompul dari SCTV dengan karya “Judi Online: Bandar Cuan, Pejudi Rungkad”
Juara 2: Ikram Supriadi dan Brian Djabli dari Kompas TV dengan karya “Jerat Candu Judi Online”
Juara 3: Dian Widaningtyas dan Priyuda Anangga Dipa dari CNN Indonesia TV dengan karya “Sinergi Selamatkan Anak Bangsa dari Judi Online”
Kategori Media Online
Juara 1: Agustina Purwanti dari Kompas.id dengan karya “Judi ‘Online’ dan Kemiskinan, Ekses Digitalisasi Teknologi yang Mengancam Perekonomian”
Juara 2: Hedi dari Kumparan.com dengan karya “Derita WNI Diperbudak Industri Judi Online di Kamboja dan Myanmar”
Juara 3: Aditya Jaya Iswara dari Kompas.com dengan karya “Kerja Sama Berantas Judi ‘Online’, Dari Keluarga Hingga Negara”
Kategori Media Cetak
Juara 1: Ahmad Faiz Ibnu Sani dari Majalah Tempo dengan karya “Taruhan Nyawa Operator Judi”
Juara 2: Aditya Diveranta dari Harian Kompas dengan karya “WNI Kendalikan Judi Daring dari Kamboja”
Juara 3: Mohamad Nur Khotib dari Harian Disway dengan karya “Indonesia Darurat Judi Online”
Karya-karya jurnalistik ini membuktikan bahwa media mampu menjadi ujung tombak dalam mengedukasi masyarakat dan mendorong aksi nyata. Harapannya, penghargaan seperti AJK tidak hanya memberikan apresiasi, tetapi juga menginspirasi lebih banyak jurnalis untuk terus menyuarakan isu-isu penting yang berdampak besar bagi bangsa.
