Setiap tahun, daftar bergengsi Innovator 25: PR Game Changers Across Asia Pacific menjadi tolok ukur bagi para profesional komunikasi yang berani membawa terobosan dan perubahan signifikan di industri. Pada tahun 2024, daftar ini kembali menghadirkan tokoh-tokoh yang dikenal karena kontribusi mereka dalam membentuk masa depan industri PR di kawasan Asia Pasifik. Salah satu nama yang menjadi sorotan adalah Marianne Admardatine, seorang pemimpin dengan visi transformasional yang menjadikan storytelling berbasis data dan inovasi kreatif sebagai inti dari strategi komunikasi.
Sebagai APAC Head untuk inovasi dan transformasi kreatif sekaligus CEO Burson Indonesia, Marianne Admardatine memiliki pendekatan yang unik dalam memadukan teknologi, kreativitas, dan strategi berbasis data. Pendekatannya tidak hanya mengubah cara komunikasi dilakukan tetapi juga membantu klien beradaptasi dengan tantangan era digital. Nama Marianne Admardatine kini menjadi sinonim dengan inovasi dalam PR, menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh di Innovator 25: PR Game Changers Across Asia Pacific 2024.
Daftar Innovator 25 bukan sekadar penghargaan, melainkan pengakuan terhadap individu-individu yang memberikan kontribusi besar bagi industri komunikasi, baik melalui pendekatan baru, pemanfaatan teknologi, maupun keberanian untuk menantang norma yang ada. Marianne Admardatine adalah contoh nyata bagaimana pemimpin yang visioner dapat membawa perbedaan di industri yang terus berubah ini.
Marianne Admardatine telah lama percaya bahwa disiplin PR memiliki potensi inovasi yang jauh melampaui bidang komunikasi lainnya. Dengan pemahaman lintas disiplin dan pendekatan strategis, ia berhasil membangun struktur agensi yang mencakup konsultan serba bisa, think tank kreatif, analis data, spesialis digital, dan pakar AI.
Menurut Marianne, teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) telah membuka peluang baru untuk menciptakan kampanye yang lebih tajam dan terukur. Namun, ia juga menekankan pentingnya memadukan teknologi dengan elemen manusia, seperti emosi dan intuisi. “AI adalah pendukung besar dalam inovasi PR. Namun, elemen emosi dan kecerdasan manusia tetap tak tergantikan,” ujarnya. Pernyataannya ini mencerminkan filosofi utama dari Innovator 25, yaitu pentingnya kolaborasi antara teknologi dan kreativitas manusia untuk mencapai hasil yang maksimal.
Di bawah kepemimpinannya, Burson Indonesia telah mengimplementasikan berbagai inisiatif yang memadukan teknologi dan kreativitas untuk membantu klien-kliennya menghadapi tantangan komunikasi modern. Inisiatif-inisiatif ini mencakup penggunaan storytelling berbasis data untuk kampanye merek global hingga pengembangan konten kreatif yang mampu menarik perhatian audiens dengan cara yang otentik dan relevan.
Marianne Admardatine juga dikenal sebagai pemimpin yang holistik, yang memandang inovasi sebagai proses yang berkelanjutan. Ia percaya bahwa inovasi sejati tidak hanya tentang menciptakan sesuatu yang baru tetapi juga tentang kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Kepemimpinannya yang visioner menjadi teladan bagi mereka yang ingin membawa perubahan di industri ini. Ia melihat PR sebagai disiplin yang terus berkembang, yang menuntut pemikiran strategis, keberanian untuk mencoba hal baru, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat.
Marianne Admardatine percaya bahwa kunci sukses dalam PR adalah kemampuan untuk memahami audiens dan menyampaikan pesan yang relevan dengan cara yang kreatif dan otentik. Dalam banyak kampanye yang ia pimpin, elemen ini selalu menjadi fokus utama, yang pada akhirnya membantu kliennya mencapai tujuan komunikasi mereka dengan cara yang efektif dan berdampak.
Dengan masuknya Marianne Admardatine ke dalam daftar Innovator 25: PR Game Changers Across Asia Pacific 2024, ia tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemimpin terkemuka di industri PR tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi profesional PR berikutnya. Pesan yang selalu ia sampaikan kepada para profesional muda adalah untuk keluar dari zona nyaman dan tidak takut mencoba hal-hal baru. “Inovasi membutuhkan keberanian untuk bertindak,” ujarnya.
